Jurnal ini membahas perspektif hukum terhadap kasus-kasus pers di Indonesia, terutama tafsir hakim atas perkara pencemaran nama baik yang melibatkan media. Ditekankan pro dan kontra publik terhadap putusan pengadilan yang menghukum atau membebaskan pers, serta perdebatan apakah UU Pers No. 40/1999 cukup sebagai dasar hukum (lex specialis) dibanding KUHP. Dikaji pula contoh kasus seperti Tempo v…
Buku ini membahas peran strategis media dan jurnalis dalam membingkai isu-isu agama di ruang publik, serta dampaknya terhadap toleransi, kebinekaan, dan pluralisme dalam masyarakat.
Buku ini kumpulan tulisan tentang pemikiran Jakob Oetama dalam tiga bidang: pers, manajemen bisnis, dan politik, dengan fokus pada perjuangan, nilai karyawan sebagai aset, dan pendekatan praktis dalam jurnalisme dan politik.
Buku ini membahas pergulatan hak memperoleh informasi, khususnya melalui kasus Pentagon Papers, dan menyoroti pentingnya perjuangan pers serta peran pengadilan dalam mempertahankan kebebasan informasi.
Buku ini membahas pentingnya keberanian dan kejujuran pers dalam menyebutkan sumber informasi untuk menghindari penyebaran kabar burung dan fitnah. Selain itu, buku ini mengkritisi malpraktik pers di era reformasi dan menjadi bahan refleksi perkembangan media di Indonesia.
Buku ini membahas ancaman terhadap kebebasan pers melalui berbagai RUU, termasuk RUU Pers, yang menunjukkan bahwa pemerintah belum sepenuhnya mendukung kebebasan media. Fokus utamanya adalah kritik terhadap upaya regulasi yang berpotensi membatasi ruang publik dan kebebasan berekspresi demi kepentingan kekuasaan.
Buku ini membahas dunia pers melalui kumpulan editorial terbaik The Jakarta Post selama 25 tahun terakhir. Isinya mencerminkan pandangan redaksi terhadap isu-isu penting nasional dan internasional, serta menunjukkan peran pers dalam mendukung demokrasi, kebebasan berpendapat, dan kemajuan bangsa.
Buku ini berisi kumpulan catatan, tulisan, dan makalah yang sebelumnya telah dipublikasikan di berbagai media cetak, online, serta dibahas dalam seminar dan lokakarya, baik pada masa Orde Baru maupun Reformasi.
Buku ini membahas pentingnya keberadaan hukum dalam mengatur kebebasan pers agar tidak menjadi tirani. Penulis menekankan bahwa kebebasan pers harus tetap bertanggung jawab kepada masyarakat, baik secara hukum maupun moral. Buku ini diharapkan memberi wawasan baru tentang batas dan tanggung jawab dalam kebebasan pers.
Buku ini membahas perkembangan pers di Indonesia dari masa penjajahan hingga menjelang kemerdekaan. Disusun berdasarkan hasil penelitian tahun 1976–1978, buku ini mencakup sejarah pers Belanda, Melayu Tionghoa, dan Indonesia, perkembangan pers daerah, serta perjuangan kebebasan pers melalui studi kasus dan dokumen pembredelan.