Buku ini berisi kumpulan surat penulis yang pernah dimuat di The Jakarta Post, diterbitkan dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia). Buku ini juga mencerminkan pandangan pribadi penulis tentang situasi di Indonesia dan dunia, dengan tujuan memberikan saran dan kontribusi pemikiran bagi bangsa. Penulis menekankan pentingnya kerendahan hati, cinta, dan kepuasan dalam hidup, serta mengabdikan buku…
Buku ini menceritakan kisah nyata perjuangan seorang perempuan yang bangkit setelah kehilangan suami, beralih dari peran istri diplomat menjadi wanita karir sukses di bidang hukum dan bisnis, dengan pesan tentang ketangguhan, pendidikan, dan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
Buku ini membahas pengalaman Primo Levi sebagai penyintas Holocaust dan refleksi mendalamnya tentang kemanusiaan, penderitaan, serta harapan selama dan setelah Perang Dunia II.
Buku ini mengisahkan peran kelompok "non-kooperatif" saat pendudukan Jepang di Indonesia, khususnya tokoh Soebadio Sastrosatomo. Meski tidak melakukan perlawanan bersenjata, mereka berperan penting dalam menyebarkan kesadaran politik dan nilai demokrasi, di tengah banyak pemimpin Indonesia yang justru bekerja sama dengan Jepang. Ditulis oleh Rosihan Anwar, buku ini juga menyoroti perjalanan pan…
Buku ini berisikan pemikiran dan ceramah-ceramah Mochtar Lubis, yang disampaikan baik di dalam maupun luar negeri, mulai dari masalah pers dan sastra hingga persoalan hubungan antarnegara dan lingkungan hidup.
Buku ini membahas kisah hidup Roehana Koeddoes, seorang tokoh perempuan Minangkabau, mulai dari latar belakang keluarganya, perjuangannya dalam pendidikan dan pers, hingga keterlibatannya dalam gerakan sosial dan politik perempuan di masa kolonial.
Buku ini menceritakan kehidupan dua tokoh nyata—kakek dari Haru Reischauer—dalam konteks perubahan besar di Jepang dari era feodal ke modern.
Buku ini membahas kisah hidup dan perjuangan Oodgeroo Noonuccal, seorang penyair dan aktivis hak-hak Aborigin Australia. Ditulis oleh sahabatnya, Kathie Cochrane, buku ini menyajikan memoar pribadi, perjuangan sosial, dan warisan kultural Oodgeroo, yang dikenal karena puisinya dan komitmennya pada keadilan bagi masyarakat Aborigin.
Buku ini berisi kutipan wawancara dengan Ali Sadikin. Dalam wawancara tersebut Ali Sadikin merespon berbagai pertanyaan, khususnya tentang kiprahnya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan perannya dalam Petisi 50. Buku ini dilengkapi dengan kata pengantar dari Adnan Buyung Nasution.
Buku ini berisi kumpulan tulisan berbagai tokoh dalam mengenang Bung Hatta. Termasuk tokoh yang menyumbangkan tulisan adalah Adnan Buyung Nasution yang menulis mengenai jejak pemikiran Bung Hatta dalam UUD 1945. Topik dari refleksi para tokoh terhadap Bung Hatta ini sesuai dengan bidang masing-masing, amat luas mencakup keagamaan, kebudayaan, ekonomi, politik, hukum, dll.