Buku ini memuat kisah yang menegangkan tentang konspirasi internasional. Ketika sekelompok pria dan wanita berkumpul di sebuah pinggiran kota untuk akhir pekan yang tampaknya biasa, mereka sebenarnya menjadi pion dalam permainan berbahaya yang menyangkut nasib Amerika Serikat dan masa depan dunia bebas.
Buku ini adalah roman tiga jilid karya Mohammad Takdir Alisjahbana yang mengisahkan percintaan antara Ahmad, seorang pemberontak Indonesia, dan Janet, seorang seniman Prancis, yang berlangsung di berbagai kota Eropa seperti Capri, Napoli, Frankfurt, dan Lindau. Selain kisah cinta, roman ini sarat dengan dialog intelektual mengenai isu-isu besar abad ke-20, seperti fasisme, seks bebas, komunisme…
Buku ini mengisahkan perjuangan Hidayat, seorang mantan pejuang 45 yang idealis dan jujur, melawan praktik korupsi di kantornya meskipun harus mengorbankan karier dan pencalonannya sebagai gubernur. Bertema politik dan gejolak ekonomi Indonesia pada era 1970-an, novel ini menggambarkan konflik moral dan keberanian melawan arus kekuasaan.
Buku ini kumpulan puisi Toeti Heraty yang menghadirkan pengalaman hidup dengan bahasa yang akrab, ritme halus, dan pemikiran mendalam. Disajikan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris.
Buku ini membahas tentang kisah cinta, pengkhianatan, dan dilema hidup seorang perempuan muda yang harus memilih antara menyelamatkan keluarganya atau mengejar cintanya sendiri.
Novel ini membahas tentang perjalanan cinta penuh luka dan pengkhianatan yang dialami Rana. Setelah gagal menikah berkali-kali dan menghadapi suami yang berselingkuh, Rana menemukan cinta sejati dalam diri Hastar, namun kembali diuji oleh masa lalu Hastar. Kisah ini menggambarkan perjuangan Rana mencari kebahagiaan sejati di tengah derai air mata dan harapan yang nyaris pupus.
Buku ini mengisahkan Sadira yang hamil di luar nikah dan ditolak oleh kekasihnya, Glenn. Saat dijodohkan dengan pria lain, ia kabur bersama Feran, sopir limusin, yang kemudian menjadi sosok ayah bagi anaknya. Ketika Glenn kembali dan ingin menebus kesalahannya, Sadira dihadapkan pada pilihan: cinta lama yang menyakitkan atau cinta baru yang tulus.
Buku ini membahas makna simbolis selendang sebagai atribut perempuan Indonesia—fungsional sekaligus estetis, pelindung sekaligus penghias. Kemudian, "Selendang Pelangi" menjadi metafora bagi kumpulan puisi karya tujuh belas perempuan, yang masing-masing menghadirkan corak dan suara unik, seperti warna-warni pelangi di langit.
Buku ini adalah novel pendek yang memadukan sains dan imajinasi, menggambarkan berbagai kemungkinan tentang waktu melalui mimpi-mimpi Einstein. Ditulis dengan gaya puitis dan filosofis, karya ini mengajak pembaca merenungkan hakikat waktu, kreativitas, dan kesadaran, dengan pendekatan yang segar dan penuh keindahan.
Cerita ini mengisahkan Dessy Kosasih yang menjadi saksi pembunuhan di Air Terjun Kakek Bodo. Setelah identitasnya diketahui sang pembunuh, ia menjadi buruan dan harus melarikan diri demi nyawanya. Misteri semakin rumit ketika kebakaran pabrik susu terjadi, dan semua jejak mengarah pada keterlibatan tokoh penting, Lukmansyah Arsyad.