Buku ini membahas pentingnya kerukunan antarumat beragama di Indonesia dalam konteks negara Pancasila yang tidak teokratis maupun sekuler, serta peran strategis agama dalam pembangunan nasional dan hubungan global, khususnya dari perspektif Islam di tengah pluralisme agama.
Buku ini membahas kajian hermeneutik sebagai metode menafsirkan teks agama secara kritis dan mendalam. Ia menyoroti pentingnya bahasa dalam membentuk kesadaran manusia dan mengajak pembaca meninjau ulang ajaran agama secara lebih inklusif, egaliter, dan kontekstual.
Buku ini bersifat fiqih praktis dan sangat cocok digunakan sebagai panduan ibadah haji dan umrah bagi umat Muslim.
Buku ini membahas ketegangan dan kesalahpahaman antara dunia Islam dan Barat melalui lensa sejarah, media, dan teori posmodernisme. Penulis, Profesor Ahmed, menyoroti peran media dalam membentuk citra negatif Islam, seperti dalam kasus Salman Rushdie dan Perang Teluk, serta membahas kemungkinan Islam menjadi "musuh baru" Barat pasca-komunisme. Buku ini juga mengeksplorasi potensi dialog dan har…
Buku ini merupakan terjemahan dan saduran dari Kitab Tauhid karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahab, yang disusun dengan tujuan meluruskan pemahaman tauhid umat Islam Indonesia. Buku ini awalnya diajarkan dalam pendidikan rohani militer, kemudian disempurnakan dan diterbitkan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, khususnya kalangan akademik dan mahasiswa IAIN.
Buku ini membahas bahwa filsafat adalah berpikir secara mendalam, bebas, dan teliti, serta menegaskan bahwa seorang Muslim tetap dapat berfilsafat tanpa meninggalkan agamanya. Berpikir filosofis dalam Islam justru sejalan dengan perintah Allah untuk berpikir dan memahami. Buku ini bertujuan mengenalkan konsep Filsafat Islam dan para filosof Muslim beserta kontribusinya dalam pengembangan pemiki…
Buku ini membahas konsep negara hukum dari perspektif Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah. Buku ini merupakan hasil disertasi yang mempertahankan bahwa Islam tidak hanya memiliki konsep bernegara, tetapi juga sistem bernegara, seperti nomokrasi Islam dan khilafah. Penulis juga memperkenalkan teori “lingkaran konsentris” untuk menunjukkan eratnya hubungan antara agama, negara, dan hukum…
Buku ini membahas tujuh agama besar dunia (Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, Taoisme, Islam, Yahudi, dan Kristen) dengan pendekatan tanpa prasangka, menyoroti nilai-nilai universal masing-masing agama sebagai sumber cinta kasih, perdamaian, dan toleransi, di tengah keterbatasan ilmu dan teknologi modern.
Buku ini membahas hubungan antara agama, politik, dan negara dalam konteks masyarakat pluralis, serta mengkritisi politisasi agama. Fokus utamanya adalah bagaimana agama seharusnya memberi kontribusi positif pada praktik bernegara demi kepentingan masyarakat, bukan sekadar alat politik.
Buku ini membahas tentang konsep ketuhanan, manusia, dan alam dari sudut pandang Islam.