Buku ini membahas hubungan antara agama, politik, dan negara dalam konteks masyarakat pluralis, serta mengkritisi politisasi agama. Fokus utamanya adalah bagaimana agama seharusnya memberi kontribusi positif pada praktik bernegara demi kepentingan masyarakat, bukan sekadar alat politik.
Buku ini membahas upaya membangun dialog antaragama melalui kumpulan tulisan dari para pemikir lintas agama, khususnya Islam, Kristen, dan Katolik, untuk mendorong refleksi dan diskusi yang lebih mendalam tentang berbagai isu keagamaan dan sosial.
Buku ini membahas pentingnya membangun spiritualitas baru yang menekankan kesalehan struktural, bukan hanya kesalehan individual, agar agama lebih relevan dan berperan aktif dalam mengatasi ketidakadilan sosial, penindasan, dan krisis kemanusiaan melalui semangat profetik dan komitmen kolektif.
Buku ini membahas pemikiran tentang Romo Mangun, yang meskipun dianggap sebagai tokoh penting, tidak boleh dijadikan tokoh mitis karena segala pencapaian dan cita-cita Romo Mangun tetap nyata dan terbuka untuk dikritik.