Buku ini membahas pembaruan pemikiran dalam Nahdlatul Ulama (NU) pada era Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang mengusung wacana modern tanpa meninggalkan tradisi Islam pesantren. Buku ini menyoroti peran Gus Dur dan para kiai dalam mengembangkan sikap inklusif, demokratis, dan toleran di tengah perubahan sosial-politik Indonesia.