Buku ini bisa digolongkan sebagai kumpulan pantun tematik yang dikemas dengan narasi ringan dan dokumentatif, sekaligus menjadi catatan budaya mengenai bagaimana tradisi pantun tetap hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia masa kini.
Buku ini membahas berbagai tingkah laku wartawan di Indonesia, termasuk fenomena "wartawan bodrex"—istilah untuk wartawan yang tidak profesional atau hanya mencari amplop. Disampaikan dengan gaya sederhana dan jenaka, buku ini mengungkap dinamika dunia jurnalisme, termasuk hubungan wartawan dengan pejabat, hingga praktik-praktik yang memicu tawa, kekesalan, dan keprihatinan.